Monday, March 24, 2014

Ini aku :')

segelas air bening menjadi keruh. Ketika setetes tinta merasuk ke dalamnya, membaur menyatu menjadi warna baru. Begitu juga dengan hati yang kumiliki, yang awalnya bening, menjadi sedikit pucat. Tenang saja, bukan karenamu, tapi karena seseorang yang menyeretku masuk ke hatinya.
Aku dan kamu masih baik baik saja sebelum dia singgah. Sebaik hatimu yg masih setia meski pernah terluka. Pantaskah aku disebut sebagai Pria? Jika sanggup menggoreskan luka meski setitik saja, di hatimu, di hati yg dengan beningnya menjaga cintaku.

aku tau ini keliru. Tapi cinta yg datangnya tiba tiba, tak pernah aku tau, akan datang secepat ini ketika kamu masih ada.
Sejujurnya, di hati ada dua cinta. Tapi, bukankah satu hati menyimpan dua cinta untuk dua orang yg berbeda adalah serakah? Tidak, tidak. Aku bukan yg demikian. Mungkin aku salah menerjemahkan isyarat yg datang, menjadi ejaan yg bernama ‘cinta’.
Aku tau aku salah telah menusukmu dengan cinta lain secara diam diam. Izinkan aku mengintip sedikit hatimu. Ah, pasti ada hujatan luka yg dalam di sana. Aku tau itu sakit, mungkin, dengan melepaskannya perlahan lahan, luka itu terbantu untuk segera mengering.
Melepaskannya, adalah caraku mencintainya, dan caraku untuk menjaga hatimu untukku. Menurutmu apa aku jahat?
Ah, maaf. Aku tidak berniat buruk untuk menjahatimu, juga meninggalkanmu. Tapi, cinta darinya yg sudah melekat di hatiku tidak bisa dilepas dan dibuang begitu saja. Aku butuh waktu. Di waktu pertama, izinkan aku berdamai dengan perasaan yg salah ini. Untuk menyempurnakan kisah kita, yg sempat tercecer karenanya

No comments:

Post a Comment