Saturday, November 15, 2014

hei :")



hei, kepada kamu yang sepertinya terlihat bahagia dan baik-baik saja tanpa adanya hadirku lagi di sisimu. apa kabar dirimu kini? sudah puaskah kamu menyakitiku dengan sikap egoismu? sudah puaskah kamu menghancurkan hatiku dengan memberikan harapan palsumu kepadaku? iya aku yakin kamu tentu baik-baik saja dan bahkan sepertinya dirimu terlihat sangat bahagia. ku ucapkan selamat atas sikapmu yang telah berhasil menyakiti hatiku, ku ucapkan selamat kepadamu. karena, kini diriku memang sangat terluka terlalu dalam atas sikap dan keputusanmu yang egois itu. karena, aku yang terlalu bodoh untuk menyayangi dirimu sedangkan dirimu saja tidak menyayangiku. benar-benar terlihat seperti orang bodoh diriku kini.

tahukah kamu, sejak aku mendengar kata-kata yang keluar dari bibirmu untuk mengakhiri hubungan kita dengan begitu mudahnya, tanpa kamu berfikir bahwa telah begitu banyak hari dan waktu yang telah kita lewati selama ini bersama-sama. bahkan, setiap hari pun memiliki sebuah kenangannya tersendiri dari setiap moment yang telah kita jalani secara bersama. apakah itu semua tidak berarti untukmu? apakah itu bukanlah hal yang penting bagimu? jika itu semua tidak berarti bagimu, lalu apa artinya diriku selama ini bagimu? apa arti dari semua sikap perhatiaanmu kepadaku selama ini? apakah itu semua hanya permainanmu saja yang ingin menyakitiku? apa salahku sampai kamu tega memperlakukan aku seperti ini?

hari demi hari telah ku lewati bersama luka dan rasa sakit yang telah kamu tinggalkan padaku, tanpa ku tahu entah sampai kapan luka yang kau tinggalkan di hatiku ini akan dapat terobati. tetapi tahukan kamu, di saat kita berpisah hari-hariku terasa kosong tak berisi seperti sebuah ember tanpa air, bagaikan sayur tanpa garam semua hari-hari yang ku lalui tanpamu seakan hambar, tak bermakna dan berwarna, tdk seperti hari-hari yang ku lalui ketika waktu kita masih bersama bergitu berwarna hari-hariku.

tanpa kamu ketahui diam-diam aku masih memperhatikanmu dari media sosial, iya hanya lewat media sosial saja kini, aku masih bisa mengetahui keadaan dan hari-harimu. tetapi, ketika ku lihat media sosialmu ada rasa benci di hatiku akan dirimu yang telah menyakitiku, dan begitu juga dengan mudahnya kamu mendekati yang lain. bukankah kita belum lama memutuskan untuk saling mengakhiri ? tetapi mengapa dengan mudahnya kamu mendapatkan yang baru? begitu cepatnya kau melupakanku? kini aku baru menyadari sesuatu bahwa selama ini diriku begitu bodoh yang selalu menunggumu yang tak
 pernah menganggap diriku ini berarti bagimu.

tetapi, tenanglah aku tidak menyalahkanmu sepenuhnya akan sikap kamu yang telah menyakitiku kini. karena, aku yang terlalu begitu bodoh untuk mempercayai hatiku ke kamu, aku yang terlalu naif untuk menyayangimu secara tulus tetapi aku harusnya tahu bahwa kamu tidak menyayangiku dengan sungguh-sungguh. sekarang, tiada lagi yang ku harapkan dan impikan tentang kebersamaanku denganmu. biarlah diriku sendiri tanpa dirimu dan biarlah ku simpan semua kenangan dan semua rasa sakit ini ketika masih bersammu. takkan ada lagi kata sayang dan cinta yang akan terucap dari bibirku untuk ku katakan kepadamu, biar ku simpan semuanya karena diriku masih seperti yang dulu selalu menyayangimu dan akan terus seperti ini :’) seberapa sakit aku hati dan doaku tetap bersamamu :’) dan alasan tetesan airmata ini adalah kamu :’) ILYTembemalaynya gua :”)

Wednesday, November 12, 2014

:")



Bila suatu hari nanti
Ajalku datang menjemput
Dan aku harus tinggalkan dunia
Ke suatu tempat disana
Jangan tangisi aku..

Bila suatu hari nanti
Kau lihat ku berbaring tak bernyawa
Kulitku tak lagi hangat
Bibirku tak lagi tampakkan keceriaan
Jangan tangisi aku..

Bila suatu hari nanti
Kau sesali perlakuanmu terhadapku
Kau ingat kenangan indah kita bersama
Jangan menangis karenanya..

Jangan ada air mata
Jangan kau sesali semua
Karena aku justru bahagia
Melepas seluruh derita..

Kau tak tau rasanya
Saat dunia memusuhimu
Menekan dan menghimpitmu
Aku akan bahagia
Karna bisa kutinggalkan
Semua luka kehidupan..

Jadi,
Jangan menangis
Karena aku bahagia
Jangan sesali kisah kita
Tapi kenanglah selalu
Dan tersenyumlah sayangku
Tersenyumlah untukku..

sakitnya menjadi , aku..

pernah ngebayangin gimana rasanya ketika semua orang menjauhi kamu?
pernah tau gimana rasanya ketika kamu hanya merasa sendirian diantara sekian banyak manusia disekelilingmu?
pernah mengerti gimana rasanya, jadi aku?
jadi seseorang yang mungkin tak berarti apa-apa untuk kamu.. menjadi seseorang yang mungkin tak pernah bisa berbuat banyak untuk kamu..

mungkin aku memang pengecut .
mungkin aku memang pecundang .
mungkin aku memang tak pernah mempunyai makna penting dalam hidup mu .
tapi aku dan hatiku, terus terang masih sangat ingin mengubah semuanya . aku selalu mencoba untuk mengerti bagaimana pun keadaan mu . aku selalu berusaha jujur sejujur yang aku bisa . tapi mungkin, sampai saat ini, aku belum bisa berbagi tentang rasaku yang sebenarnya .

bukan . bukan karena aku tak percaya .
bukan karena aku tak ingin kamu mengenal aku lebih dari sekedar teman .
tapi itu semua karena aku tak ingin merasakan sakitnya diacuhkan. aku tak berani menerima kenyataan bahwa ternyata aku tak diharapkan ada di tengah-tengah kamu . aku tak siap menjadi manusia yang terbuang , lagi, untuk kesekian kalinya .

tahukah kamu ?
aku bahagia bersama dengan mu . sangat bahagia . bagaimana tidak ?
ketika aku merasa sendiri , ketika tak ada yang bisa ku lakukan selain berdiam diri dan berusaha tak memikirkannya dengan membuat diriku sibuk,
kamu datang.
selalu bisa datang dan menemani aku.
kadang dengan senyum mu yang bisa membuatku merasa berharga, kadang dengan keluh kesahmu yang bisa membuat ku merasa dibutuhkan. 

tahukah kamu bagaimana bahagianya aku?
aku senang akan adanya perasaan 'merasa dianggap' seperti itu. sangat menyenangkan.
membuat ku ingin terus berkubang bersama semua tentang mu.
bersama bahagiamu.
bersama tangismu.
bersama setiap keluh kesahmu.
tahukah kamu bagaimana bahagianya menjadi aku yang merasa sangat dibutuhkan olehmu?

tapi mungkin,
sekali lagi, itu hanya perasaanku semata.
nyatanya,
kamu tak hanya membutuhkan aku. tentu saja.
ah, bodohnya aku yang pernah berharap menjadi satu-satunya orang yang bisa membuatmu nyaman berbagi denganku.
tentu saja tidak.
masih banyak orang lain yang justru bisa lebih baik dalam melengkapi setiap harimu. bukan aku.

kamu tau bagaimana sakitnya aku ketika membayangkan hal itu? tahukah kamu sekuat apa usahaku untuk menahan semua kesedihanku melihat kamu tak lagi 'membutuhkanku'?

lagi-lagi aku merasa sendiri,
hanya ditemani oleh semua perasaan hampaku. mungkin aku egois. maafkan aku.
mungkin semua rasaku tentang 'kamu' memberi kesan yang sangat berlebihan . mungkin memang iya, aku berlebihan .
tapi sadarkah kamu?
aku selalu sendiri, tak pernah bisa mempertahankan seseorang untuk terus berada di sisiku.
sadarkah kamu bahwa kamu satu-satunya orang yang bisa membuat aku menjadi merasa begitu berarti?
dan sadarkah kamu bagaimana aku menahan sakitku ketika perlahan kamu menjauh dariku?


SADARKAH KAMU AKAN SEMUA USAHA KU UNTUK SELALU TERLIHAT BAIK-BAIK SAJA DI DEPANMU DAN DI DEPAN TEMAN-TEMAN KITA KETIKA KAMU BAHKAN TAK LAGI ACUHKAN AKU? TAK LAGI MENDENGAR TANGISKU? BAHKAN TEGA MEMBIARKANKU BERJALAN SEORANG DIRI TANPA SEORANG PUN DISISIKU? TAHUKAH KAMU SEKUAT APA USAHAKU UNTUK MENAHAN SETIAP TETES AIR MATAKU AGAR TAK PERNAH TERJATUH DI DEPANMU? sadarkah kamu? sadarkah kamu