Saturday, November 15, 2014

hei :")



hei, kepada kamu yang sepertinya terlihat bahagia dan baik-baik saja tanpa adanya hadirku lagi di sisimu. apa kabar dirimu kini? sudah puaskah kamu menyakitiku dengan sikap egoismu? sudah puaskah kamu menghancurkan hatiku dengan memberikan harapan palsumu kepadaku? iya aku yakin kamu tentu baik-baik saja dan bahkan sepertinya dirimu terlihat sangat bahagia. ku ucapkan selamat atas sikapmu yang telah berhasil menyakiti hatiku, ku ucapkan selamat kepadamu. karena, kini diriku memang sangat terluka terlalu dalam atas sikap dan keputusanmu yang egois itu. karena, aku yang terlalu bodoh untuk menyayangi dirimu sedangkan dirimu saja tidak menyayangiku. benar-benar terlihat seperti orang bodoh diriku kini.

tahukah kamu, sejak aku mendengar kata-kata yang keluar dari bibirmu untuk mengakhiri hubungan kita dengan begitu mudahnya, tanpa kamu berfikir bahwa telah begitu banyak hari dan waktu yang telah kita lewati selama ini bersama-sama. bahkan, setiap hari pun memiliki sebuah kenangannya tersendiri dari setiap moment yang telah kita jalani secara bersama. apakah itu semua tidak berarti untukmu? apakah itu bukanlah hal yang penting bagimu? jika itu semua tidak berarti bagimu, lalu apa artinya diriku selama ini bagimu? apa arti dari semua sikap perhatiaanmu kepadaku selama ini? apakah itu semua hanya permainanmu saja yang ingin menyakitiku? apa salahku sampai kamu tega memperlakukan aku seperti ini?

hari demi hari telah ku lewati bersama luka dan rasa sakit yang telah kamu tinggalkan padaku, tanpa ku tahu entah sampai kapan luka yang kau tinggalkan di hatiku ini akan dapat terobati. tetapi tahukan kamu, di saat kita berpisah hari-hariku terasa kosong tak berisi seperti sebuah ember tanpa air, bagaikan sayur tanpa garam semua hari-hari yang ku lalui tanpamu seakan hambar, tak bermakna dan berwarna, tdk seperti hari-hari yang ku lalui ketika waktu kita masih bersama bergitu berwarna hari-hariku.

tanpa kamu ketahui diam-diam aku masih memperhatikanmu dari media sosial, iya hanya lewat media sosial saja kini, aku masih bisa mengetahui keadaan dan hari-harimu. tetapi, ketika ku lihat media sosialmu ada rasa benci di hatiku akan dirimu yang telah menyakitiku, dan begitu juga dengan mudahnya kamu mendekati yang lain. bukankah kita belum lama memutuskan untuk saling mengakhiri ? tetapi mengapa dengan mudahnya kamu mendapatkan yang baru? begitu cepatnya kau melupakanku? kini aku baru menyadari sesuatu bahwa selama ini diriku begitu bodoh yang selalu menunggumu yang tak
 pernah menganggap diriku ini berarti bagimu.

tetapi, tenanglah aku tidak menyalahkanmu sepenuhnya akan sikap kamu yang telah menyakitiku kini. karena, aku yang terlalu begitu bodoh untuk mempercayai hatiku ke kamu, aku yang terlalu naif untuk menyayangimu secara tulus tetapi aku harusnya tahu bahwa kamu tidak menyayangiku dengan sungguh-sungguh. sekarang, tiada lagi yang ku harapkan dan impikan tentang kebersamaanku denganmu. biarlah diriku sendiri tanpa dirimu dan biarlah ku simpan semua kenangan dan semua rasa sakit ini ketika masih bersammu. takkan ada lagi kata sayang dan cinta yang akan terucap dari bibirku untuk ku katakan kepadamu, biar ku simpan semuanya karena diriku masih seperti yang dulu selalu menyayangimu dan akan terus seperti ini :’) seberapa sakit aku hati dan doaku tetap bersamamu :’) dan alasan tetesan airmata ini adalah kamu :’) ILYTembemalaynya gua :”)

Wednesday, November 12, 2014

:")



Bila suatu hari nanti
Ajalku datang menjemput
Dan aku harus tinggalkan dunia
Ke suatu tempat disana
Jangan tangisi aku..

Bila suatu hari nanti
Kau lihat ku berbaring tak bernyawa
Kulitku tak lagi hangat
Bibirku tak lagi tampakkan keceriaan
Jangan tangisi aku..

Bila suatu hari nanti
Kau sesali perlakuanmu terhadapku
Kau ingat kenangan indah kita bersama
Jangan menangis karenanya..

Jangan ada air mata
Jangan kau sesali semua
Karena aku justru bahagia
Melepas seluruh derita..

Kau tak tau rasanya
Saat dunia memusuhimu
Menekan dan menghimpitmu
Aku akan bahagia
Karna bisa kutinggalkan
Semua luka kehidupan..

Jadi,
Jangan menangis
Karena aku bahagia
Jangan sesali kisah kita
Tapi kenanglah selalu
Dan tersenyumlah sayangku
Tersenyumlah untukku..

sakitnya menjadi , aku..

pernah ngebayangin gimana rasanya ketika semua orang menjauhi kamu?
pernah tau gimana rasanya ketika kamu hanya merasa sendirian diantara sekian banyak manusia disekelilingmu?
pernah mengerti gimana rasanya, jadi aku?
jadi seseorang yang mungkin tak berarti apa-apa untuk kamu.. menjadi seseorang yang mungkin tak pernah bisa berbuat banyak untuk kamu..

mungkin aku memang pengecut .
mungkin aku memang pecundang .
mungkin aku memang tak pernah mempunyai makna penting dalam hidup mu .
tapi aku dan hatiku, terus terang masih sangat ingin mengubah semuanya . aku selalu mencoba untuk mengerti bagaimana pun keadaan mu . aku selalu berusaha jujur sejujur yang aku bisa . tapi mungkin, sampai saat ini, aku belum bisa berbagi tentang rasaku yang sebenarnya .

bukan . bukan karena aku tak percaya .
bukan karena aku tak ingin kamu mengenal aku lebih dari sekedar teman .
tapi itu semua karena aku tak ingin merasakan sakitnya diacuhkan. aku tak berani menerima kenyataan bahwa ternyata aku tak diharapkan ada di tengah-tengah kamu . aku tak siap menjadi manusia yang terbuang , lagi, untuk kesekian kalinya .

tahukah kamu ?
aku bahagia bersama dengan mu . sangat bahagia . bagaimana tidak ?
ketika aku merasa sendiri , ketika tak ada yang bisa ku lakukan selain berdiam diri dan berusaha tak memikirkannya dengan membuat diriku sibuk,
kamu datang.
selalu bisa datang dan menemani aku.
kadang dengan senyum mu yang bisa membuatku merasa berharga, kadang dengan keluh kesahmu yang bisa membuat ku merasa dibutuhkan. 

tahukah kamu bagaimana bahagianya aku?
aku senang akan adanya perasaan 'merasa dianggap' seperti itu. sangat menyenangkan.
membuat ku ingin terus berkubang bersama semua tentang mu.
bersama bahagiamu.
bersama tangismu.
bersama setiap keluh kesahmu.
tahukah kamu bagaimana bahagianya menjadi aku yang merasa sangat dibutuhkan olehmu?

tapi mungkin,
sekali lagi, itu hanya perasaanku semata.
nyatanya,
kamu tak hanya membutuhkan aku. tentu saja.
ah, bodohnya aku yang pernah berharap menjadi satu-satunya orang yang bisa membuatmu nyaman berbagi denganku.
tentu saja tidak.
masih banyak orang lain yang justru bisa lebih baik dalam melengkapi setiap harimu. bukan aku.

kamu tau bagaimana sakitnya aku ketika membayangkan hal itu? tahukah kamu sekuat apa usahaku untuk menahan semua kesedihanku melihat kamu tak lagi 'membutuhkanku'?

lagi-lagi aku merasa sendiri,
hanya ditemani oleh semua perasaan hampaku. mungkin aku egois. maafkan aku.
mungkin semua rasaku tentang 'kamu' memberi kesan yang sangat berlebihan . mungkin memang iya, aku berlebihan .
tapi sadarkah kamu?
aku selalu sendiri, tak pernah bisa mempertahankan seseorang untuk terus berada di sisiku.
sadarkah kamu bahwa kamu satu-satunya orang yang bisa membuat aku menjadi merasa begitu berarti?
dan sadarkah kamu bagaimana aku menahan sakitku ketika perlahan kamu menjauh dariku?


SADARKAH KAMU AKAN SEMUA USAHA KU UNTUK SELALU TERLIHAT BAIK-BAIK SAJA DI DEPANMU DAN DI DEPAN TEMAN-TEMAN KITA KETIKA KAMU BAHKAN TAK LAGI ACUHKAN AKU? TAK LAGI MENDENGAR TANGISKU? BAHKAN TEGA MEMBIARKANKU BERJALAN SEORANG DIRI TANPA SEORANG PUN DISISIKU? TAHUKAH KAMU SEKUAT APA USAHAKU UNTUK MENAHAN SETIAP TETES AIR MATAKU AGAR TAK PERNAH TERJATUH DI DEPANMU? sadarkah kamu? sadarkah kamu

Wednesday, October 15, 2014

Melupakan

Hidup  memang tidak akan pernah lepas dari masalah. Baik masalah yang dihadapi sekarang atau masalah yang telah berlalu. Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian meratapi atas kekeliruan yang berada di dalamnya merupakan suatu kesia-siaan. Bayangkan saja itu sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan harapan, dan mengubur masa depan yang belum terjadi. Kita memang punya kenangan indah masa lalu yang nampaknya sulit untuk dilupakan. Namun pada kenyataan sekarang bahwa kita hidup pada saat ini, bukan masa yang lalu. 

Walaupun hidup itu perpindahan dari suatu masalah ke masalah lain. Namun, hidup ini tidak boleh hanya jadi kumpulan masalah. Bagi saya hidup itu ibaratnya seperti naik roller coster, naiknya tinggi sekali dan turunnya juga mengagetkan. Namun apa, terkadang baru saja kita berada diatas, eh malahan tau-tau sudah dibawah saja. Oleh karena itu, hidup kita hanya sebentar dan sudah sepantasnya kita menikmatinya. Kegembiraan dan kesuksesan harus lebih mendominasi hidup ini daripada masalah yang hanya membuat kita lelah. Oleh karena itulah untuk menghilangkan masalah itu, kadang kita perlu dan harus melupakannya. Tentu masalah disini konteksnya luas. Bagaimana anda menginterpretasikannya. Apa pun lah itu yang bisa mengganggu pikiran anda. Yang membuat jenuh dan serba salah.

Lupa tentu dalam hal ini dilihat dari sisi yang konstruktif (membangun). Artinya lupa yang bersifat positif. Ialah berusaha untuk merelakan yang memang sudah terjadi. Lupa yang positif ialah memiliki kerelaan untuk bisa berdamai dengan diri sendiri. Untuk itulah kita harus belajar lupa secara baik dan benar. Terkadang kita harus menyelesaikan masalah dengan melupakannya. Melupakan tentu bukanlah satu-satunya jalan untuk membebaskan diri kita dari masalah yang membelit. Bahkan, barangkali sebagaian orang ada yang menganggap terlalu menyederhanakan keadaan yang  begitu memang rumit. Tetapi bila melulu memikirkan satu masalah tertentu saja jadi membuat kita capek, lemah, dan terlihat payah. Meskipun bukan satu-satunya jalan, tapi tak apalah sekali waktu kita perlu melupakan masalah.

Sayang rasanya bila hidup harus melulu memikirkan masalah-masalah yang telah berlalu. Kita harus bergerak dan berlari melupakan kekeliruan yang menaungi kita pada masa-masa yang lalu. Sudah cukup mengingat yang lalu-lalu. Yang lalu biarlah berlalu. Ambil pelajarannya, tinggalkan segala yang menyesakkan hati. Sampai kapan pun kita tidak akan pernah bisa mengulang perputaran waktu yang sudah terjadi. Hari kemarin telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi ditengah-ditengah kita. Keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali. Kegalauan pun tidak akan dapat mengubahnya kembali. Semuanya telah terjadi dan berakhir. Wajar ada rasa penyeselasan dan kekecewaan yang teramat dalam. Atas kekeliuran atau setengah hati dalam usaha yang kita  lakukan. Penyesalan memang terkadang selalu datang diakhir.  Jangan sampai penyelasan jadi mengganggu kita dalam beraktifitas. Kita yang paling bertanggungjawab untuk diri kita sendiri. Bukan orang lain. Tidak perlu memikirkan masa depan akan seperti apa, karena semuanya masih ghaib. Kita hidup pada hari ini, sudah selayaknya kita berjuang yang terbaik pada hari ini. 

Buat apa memikirkan yang sudah terjadi. Tidak pantas untuk selalu kita ingat. Sebab, episode masa lalu itu sudah berakhir (end). Relakan lah apa yang sudah terjadi. Bersiaplah menjalankan episode selanjutnya. Ada banyak alasan untuk sesekali kita melupakan masalah, agar kita tidak terus menerus berada dalam keterpurukan dan kegelisahan hidup. Buat apa terus menerus memikirkan yang sudah pergi dan sudah hilang. Bila seperti itu kita hanya akan merusak atau mengacaukan hari-hari kita, yang seharusnya kita nikmati dengan tenang dan penuh kegembiraan. Ingat kehidupan tidak akan selalu berada pada kondisi yang sama terus menerus. Hari-hari pasti berganti. Kekecewaan akan segera berganti menjadi kebahagian. Begitu juga kebahagian tidak akan terus berada disekitar kita.

Aku mencintai kamu

Aku mencintai kamu

Aku sadar aku tak sempurna tetapi kau menyempurnakan ku dengan cinta mu

jika mencintaimu dimulai dengan senyuman, tumbuh dengan dekapan dan akan kuakhiri dengan sebuah pengabdian.

tak perlu kamu mencari lagi dimana tulang rusukmu, aku disini yang menjadi tulang rusukmu

Lelah ini hanyalah gambaran dari sebuah perjuangan, untuk kita ?

aku gak mungkin bisa membaca pikiranmu, tapi satu yg bisa kulakukan: mencintaimu segenap hatiku

ketika kau mencintanya dan kau hanya mendapat hujan, cintailah aku sebagai pelangi mu

jika aku selalu membuatmu kesal berikanlah aku waktu untuk membahagiakan mu walaupun hanya sebentar

Aku akan tetap menjaga indahnya cinta kita meski suatu saat pelangi tak lagi sanggup menjaga indahnya goresan warnanya

Cinta adalah berbagi. Karena walau ada di dua raga, setiap pasangan hanya memiliki satu hati

Aku pasrahkan cintaku untukmu pada Yang Kuasa, meski dengan tangis kau ku lepaskan, hanya demi kebahagiaanmu..

Tak perlu menunggu ucapan cinta darimu, perhatian mu dan senyummu sudah cukup membuat ku tau

Aku selalu berusaha mencintai segala kekuranganmu. Bukankah memang itu yg seharusnya?

Cukup kau katakan pada semua orang, bahwa yang tulus mencintaimu hanya aku!

Saat kita jauh, sebenarnya hanya raga kita yang jauh. Namun hati kita selalu dekat, karena hatiku ada di hatimu.

Waktu yang mempertemukan kita , Waktu yg membuktikan besarnya cinta kita untuk bersama

Tak banyak kata yang bisa kuberi. Cukup kau tatap mataku dan lihat senyumku, berjuta cinta bermuara disana.

Kata-Kata cinta bukan hanya ungkapan, bukan hanya tulisan, tapi cukup dengan perasaan.

Ketika aku tak berada di samping mu, bukan berarti aku tidak bersamamu, ingat hatiku selalu bersamamu.

Merindumu adalah kemampuanku. Walau kita belum bertemu. Aku padamu.

Mencintaimu adalah inginku. memilikimu adalah dambaku. meski jarak jadi pemisah, hati tak akan bisa terpisah.

Mencintaimu, membuat air mataku tak mudah jatuh. :)

Bila waktu tak izinkan kita terus bersama maka izinkan aku untuk terus menyimpanmu di dalam hatiku..

Teruslah berlari. Tapi jika kau lelah, tengoklah ke belakang. Ada aku yg selalu menantimu.

Sesakit apapun kau menyakitiku, aku masih mencintaimu dan masih setia menunggumu disini

Aku disini cintaimu hingga akhir, walau air mata tak terbendung senyumku tetap terukir.

Mendengarkanmu adalah caraku mencintaimu. Sederhana tapi tidak sesederhana itu.

Aku ingin bertemu denganmu. merasakan bahagia bersamamu sebelum berpisah.

Mungkin aku bukan yang terbaik bagimu, tapi yakinlah akan ketulusanku. Karena bagiku, mencintaimu adalah bahagiaku.

katakan apa yang ingin kamu katakan... karena cinta tidak akan pernah bohong untuk mencintai dan dicintai...

jika hanya lewat mimpi aku bisa bertemu denganmu... maka biarlah aku tertidur selamanya, agar bisa selalu bertemu denganmu dimimpiku.

Jika seseorang bisa mencintai kekuranganmu, buatmu merasa dibutuhkan setiap waktu, dan suka habiskan waktu denganmu.

Salah satu momen terindah dalam hidup adalah ketika kamu melihat orang tuamu tersenyum dan menyadari kamulah alasan dibaliknya.

Aku MencintaiMu karena tak ada satupun cinta sejati yang aku temukan selain di diri kamu.

Aku Mencintaimu Karena semua hal yang telah kau beri tanpa harap kembali.

Aku mencintaimu karena kamu tak pernah tau aku bersalah juga padamu

Aku Mencintaimu Karena gigihnya usahaku untuk mendapatkanmu

Aku Mencintaimu Karena sela jemari tanganku ini, hanya tergenapkan utuh oleh jemarimu ketika kita saling menggenggam dan jatuh cinta.

Aku Mencintaimu Karena disisimu, sepiku hilang. Di sampingmu, aku terjaga. Dan bersamamu aku bahagia!

Aku Mencintaimu karena hanya dirimu yg membuatku merasa tenang dan bahagia..

Aku Mencintamu Karena aku dari awal yakin aku dapat menjadi apa yang kau butuhkan dan apa yang kau selama ini cari.

Aku selalu menunggumu walaupun sampae waktu ku habis..

Aku cinta kamu, aku menyayangimu hanya karena allah.. bukan karena nafsu..

Aku ingin kamulah yang terakhir untukku, kamulah cinta terakhirku, tiada orang lain lagi dihatiku..

Aku Cinta Kamu Aku Sayang kamu.. Selamanyaaaaaaaaa..!!
Sampai ajal yang memisahkan kita..

Saturday, April 5, 2014

Dia. Bukan Kamu.

Kamu akan selalu menjadi yang kukagumi. Karena bagaimanapun juga, kamu adalah yang paling sesuai dengan apa yang aku impi. Kamu juga akan selalu ada di ingatanku, karena bagaimanapun juga, kamu adalah orang yang pernah paling bisa memunculkan tawaku. Jadi, kalau dulu aku bilang aku mencintaimu, itu bukan main-main. Karena memang kenyataannya bisa dibilang aku memperhatikanmu terlalu sering. Dan di momen itu, dulu aku berharap, kamu bisa menangkap sinyal yang aku tebar. Tapi entah kamu yang tidak peka dengan semua perhatian yang kulakukan, atau kamu memang tidak menjadikanku pilihan untuk kamu kejar. Karena pada akhirnya, kalau kamu ingat, justru dia yang selalu mendengar cerita-ceritaku ketika kamu sibuk bermain dengan teman-temanmu. Dia yang selalu meluangkan waktunya untuk menemaniku. Dia yang menyediakan bahunya untuk menyembunyikan airmataku ketika menangisimu. Dia. Bukan kamu. Dan setelah aku nyaman bersamanya, tiba-tiba kamu datang lagi. Mengajakku pergi untuk mencintaimu, menemanimu. Ke mana kamu pada saat itu? Pada saat aku memujamu? Apa sekarang kamu sudah tidak punya teman-temanmu? Jadi, kalau boleh minta tolong, kumohon jangan datang lagi. Kamu tidak bisa tiba-tiba datang dan meminta untuk dicintai padahal sebelumnya kamu benar-benar bersikap tidak peduli. Aku tidak mau. Karena sudah ada dia di sini. Dia yang selalu menyadarkanku untuk apa menunggu orang yang tidak pernah peduli. Dia yang memberi perhatian kalau kesabaran itu memang seharusnya tidak memiliki batas, tapi jangan juga kemudian menyiakan waktu hanya untuk menunggu orang yang tidak peduli kalau dia ditunggu. Dia juga yang membuatku mengerti betapa menyenangkannya diperhatikan, seperti ketika dulu kamu aku perhatikan. Jadi, dengar. Kamu masih kukagumi. Selalu. Masih juga yang kuanggap paling lucu. Selalu. Tetapi ada kalanya, kita harus berhenti pada sesuatu yang tidak sesuai untuk kita miliki. Yang diimpikan belum tentu sesuai dengan yang dibutuhkan. Dan kalaupun kamu memaksa datang lagi, aku harus mengatakan bahwa bagaimanapun juga, dari semua pilihan yang ada di dunia ini, pada akhirnya kita harus sampai pada keputusan, 'Aku pilih yang ini'. Dan pilihanku jatuh pada dia. Dia. Bukan kamu.

sulit :)

mengungkapkan perasaanku apalagi harus secara lisan. mungkin melalui ini aku bisa mengungkap kan semua yang ingin aku sampaikan. aku harap kamu ngga keberatan. banyak hal yang sebetulnya aku ingin kau tahu tapi aku tak sanggup menungkapkannya. aku masih mencintaimu. yang aku ingin kau untuk mengerti adalah kenyataan mengenai alasan di balik ini semua. aku tidak tahu siapa yang harus aku percaya atau apa yang harus aku yakini. aku lemah dan rapuh. aku tersakiti dan aku hancur. aku tidak lagi seperti dulu dan aku tidak tahu apakah aku bisa seperti dulu meskipun aku ingin seperti dulu. aku yakin kau sudah mengetahui sebagian besar kondisi ku. apapun yang ku ceritakan mengenai kondisiku adalah kenyataan dan itu yang buatku takut. aku ketakutan. aku terlalu takut untuk memiliki harapan. aku tidak yakin jika harapan mau berpihak padaku. ataupun hadir untukku. kau tidak akan memahami sepenuhnya kesakitan ini yang ku alami ataupun ketakutan yang mengusikku. aku hanya berharap kau tidak terlalu memperdulikannya. aku sadar luka yang telah ku berikan padamu. aku sadar semua kesalahanku mengenai keputusan ini. andai saja kau tahu betapa sulitnya ini bagiku. aku menangis, aku terluka dengan ini semua. bukan inginku menjadi seperti ini. tapi yang kau hadapi adalah sebagian dari diriku yang tak pernah bisa ku ganti. diriku takkan menjadi utuh jika ku kehilangan satu hal kecil pun yang terlihat tak berharga tapi itu adalah aku. aku tidak tahu seberapa besar cintamu karena engkau bukanlah aku. begitu pula engkau takkan mengerti rasa ini karena kau bukanlah aku. apakah selama ini aku tidak berarti bagimu? seberapa besar aku bagimu? aku tidak tahu jawaban mengenai itu semua. mungkin dari awal kau membaca ini kau akan berpikir bahwa aku sedang menyalahkanmu. tidak aku sama sekali tidak bermaksud begitu. itu semua hanya pengantar saja sebelum aku mengatakan sesuatu yang lebih menyakitkan lagi bagiku. penyakit ini menyerangku tanpa peduli. dia menyakitiku sesuka hati. aku berjuang untuk menghentikan semua ini. dan aku tidak akan pernah menyerah untuk menjadi seperti dulu lagi. aku tidak akan menyerah untuk mencapai kesembuhan diri. aku sangat ingin menyentuh itu. aku sangat ingin memiliki itu agar aku bisa terbebas dari rasa ketakutan ku yang selalu saja menghancurkanku. aku tetap memegang janjiku padamu untuk bertahan dan melawan semua siksaan ini. aku akan berusaha untuk tetap berdiri dan tersenyum. tapi aku tidak bisa menjanjikan hasil semua usahaku. aku hanya berjanji mengusahakan yang terbaik bukan hasilnya. inilah yang mendorongku mengambil keputusan ini. aku tidak ingin kau menangis karena ku. aku tak ingin kau menangisi diriku. itulah mengapa aku melakukan ini semua. aku tidak peduli jika kau akan membenciku asalkan kau tidak akan terlalu terluka nantinya dan kau akan bahagia nantinya aku akan melakukannya. aku akan melakukan semuanya. meskipun aku harus merasakan sakit ini. aku berbohong jika aku dengan mudah merelakan kau pergi dengan lain. bohong jika aku tidak merasa sakit. tapi aku melihat kau seperti bahagia dengan dia. hal inilah yang mendorong ku melakukan ini. aku ingin melihat dan mendengar tawamu. aku ingin kau bahagia. jika aku harus meninggalkanmu agar kau dapat kebahagian itu aku akan melakukannya. aku takut kau terluka jika kita meneruskan ini. aku tidak ingin kau tersiksa oleh diriku ini. aku tidak dapat menjadi lebih baik jika aku hanya menyakitimu. tahukah kamu, cinta itu adalah saat kita merasa dia adalah pengisi bagian kosong dari hidup kita, tidak peduli seperti apa dia, cantik atau jelek, bodo atau pintar, baik atau buruk, yang menjadi bagian itu adalah dia bukan yang lain? tahukah kamu itulah yang kurasakan terhadapmu? itulah mengapa aku merelakan mu. karena aku yakin aku hanya akan menyakitimu bukan mengasihi mu ataupun membahagiakanmu. dan cinta bukan untuk menyakiti melainkan untuk mengasihi dan membahagiakan. jika aku tidak bisa melakukan itu maka aku tidak pantas mendapatkannya. luka itu terlalu menyakitkan dan menakutkan. dan dia jugalah yang menghancurkan. membuat sesuatu yang kuat menjadi rapuh bahkan membakarnya menjadi butiran abu untuk terbang bersama angin menjadikan langit kelabu. itulah apa yang terjadi pada kita sekarang. kau tidak ada untukku dan aku tidak ada untukmu. pasangan diciptakan untuk saling mengisi dan berbagi. jika salah satu pihak tidak ada maka mereka tidaklah menjadi pasangan. roda tidak akan bisa berputar dan berjalan jika dia hanya separuh tanpa adanya separuh bagian yang melengkapinya. kita tidak akan bisa berjalan ataupun menjalani jika hanya sendiri. kita butuh melakukannya bersama dan itu sudah tidak dapat lagi kita lakukan. akui saja kita tidak lagi melakukannya bersama. dengan sebuah gempa sebuah pulau bisa terbelah menjadi 2. mungkin itulah keadaan kita sekarang. gempa itu yang membuat kita terpisah. kau terjebak disana dan aku terjebak disini. jarak pemisah terlalu jauh dan terlalu beresiko untuk kita lewati dan kita sebrangi. kenangan yang kita lalui bersama tak ingin aku lupakan. kenangan itu telah mengukir gambaran indah di masa lalu kita. terlalu berat untuk menghentikannya tapi kita sulit untuk meneruskannya. kenangan itu sungguh berarti dan terlalu indah. andai saja dia tidak hanya menjadi kenangan. tapi kita telah terpisah cukup jauh untuk kita kembali. semua kenangan yang telah kita ukir akan aku simpan dan aku hiasi selalu sebagai pengingat dirimu yang pernah mencintaiku dan pernah memilikiku. aku harap kau bahagia dengan siapapun dia. aku harap kau bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. lihatlah aku jika kau membutuhkan aku. aku akan selalu ada disini untukmu ketika kau jatuh. aku mungkin tidak lagi menjadi kekasihmu tapi aku adalah sahabatmu dan aku adalah orang yang mencintaimu. aku adalah seseorang yang telah merelakan cintanya demi kebahagianmu. ku harap kau mengenangku sebagai kenangan indah bukan kenangan pahit. aku harap setelah ini kita tetap bisa bersahabat dan berteman. aku akan memberimu waktu untuk menerima ini semua dan mengerti ini. aku tidak akan memaksamu. aku harap kau bisa mengerti dan memahami. kerapuhan dan ketakutanku ini memang menjadi duri dari keindahan mawar cinta kita. aku ingin kau mengingat dan mengijinkanku mengatakan ini. aku mencintaimu. aku cukup mencintaimu untuk melepaskan mu dan cukup mencintaimu untuk merasakan lukaku ini sendiri. aku takkan membawamu kedalam kegelapan malamku. kau sudah cukup merasakan senjaku tanpa perlu menyaksikan malamku. sabarlah menanti malammu untuk berlalu dan siapkan dirimu untuk pagi cerah yang akan kau hadapi tanpa diriku. berjanjilah kau akan bahagia. karena ku juga akan bahagia setelah aku sembuh dari ini semua dan aku yakin aku pasti sembuh dari ini semua. maafkan semua kesalahan yang telah ku buat meski ku sengaja ataupun tidak. maafkan atas setiap tetes airmata yang telah ku buat yang mengalir dari matamu ataupun mataku. maafkan aku atas semua luka yang telah ku lakukan dan semua luka yang telah aku torehkan. maafkan aku atas semua ini. maafkan aku atas ketakutanku dan maafkan aku atasa kecintaanku yang gila