Saturday, April 5, 2014

Dia. Bukan Kamu.

Kamu akan selalu menjadi yang kukagumi. Karena bagaimanapun juga, kamu adalah yang paling sesuai dengan apa yang aku impi. Kamu juga akan selalu ada di ingatanku, karena bagaimanapun juga, kamu adalah orang yang pernah paling bisa memunculkan tawaku. Jadi, kalau dulu aku bilang aku mencintaimu, itu bukan main-main. Karena memang kenyataannya bisa dibilang aku memperhatikanmu terlalu sering. Dan di momen itu, dulu aku berharap, kamu bisa menangkap sinyal yang aku tebar. Tapi entah kamu yang tidak peka dengan semua perhatian yang kulakukan, atau kamu memang tidak menjadikanku pilihan untuk kamu kejar. Karena pada akhirnya, kalau kamu ingat, justru dia yang selalu mendengar cerita-ceritaku ketika kamu sibuk bermain dengan teman-temanmu. Dia yang selalu meluangkan waktunya untuk menemaniku. Dia yang menyediakan bahunya untuk menyembunyikan airmataku ketika menangisimu. Dia. Bukan kamu. Dan setelah aku nyaman bersamanya, tiba-tiba kamu datang lagi. Mengajakku pergi untuk mencintaimu, menemanimu. Ke mana kamu pada saat itu? Pada saat aku memujamu? Apa sekarang kamu sudah tidak punya teman-temanmu? Jadi, kalau boleh minta tolong, kumohon jangan datang lagi. Kamu tidak bisa tiba-tiba datang dan meminta untuk dicintai padahal sebelumnya kamu benar-benar bersikap tidak peduli. Aku tidak mau. Karena sudah ada dia di sini. Dia yang selalu menyadarkanku untuk apa menunggu orang yang tidak pernah peduli. Dia yang memberi perhatian kalau kesabaran itu memang seharusnya tidak memiliki batas, tapi jangan juga kemudian menyiakan waktu hanya untuk menunggu orang yang tidak peduli kalau dia ditunggu. Dia juga yang membuatku mengerti betapa menyenangkannya diperhatikan, seperti ketika dulu kamu aku perhatikan. Jadi, dengar. Kamu masih kukagumi. Selalu. Masih juga yang kuanggap paling lucu. Selalu. Tetapi ada kalanya, kita harus berhenti pada sesuatu yang tidak sesuai untuk kita miliki. Yang diimpikan belum tentu sesuai dengan yang dibutuhkan. Dan kalaupun kamu memaksa datang lagi, aku harus mengatakan bahwa bagaimanapun juga, dari semua pilihan yang ada di dunia ini, pada akhirnya kita harus sampai pada keputusan, 'Aku pilih yang ini'. Dan pilihanku jatuh pada dia. Dia. Bukan kamu.

sulit :)

mengungkapkan perasaanku apalagi harus secara lisan. mungkin melalui ini aku bisa mengungkap kan semua yang ingin aku sampaikan. aku harap kamu ngga keberatan. banyak hal yang sebetulnya aku ingin kau tahu tapi aku tak sanggup menungkapkannya. aku masih mencintaimu. yang aku ingin kau untuk mengerti adalah kenyataan mengenai alasan di balik ini semua. aku tidak tahu siapa yang harus aku percaya atau apa yang harus aku yakini. aku lemah dan rapuh. aku tersakiti dan aku hancur. aku tidak lagi seperti dulu dan aku tidak tahu apakah aku bisa seperti dulu meskipun aku ingin seperti dulu. aku yakin kau sudah mengetahui sebagian besar kondisi ku. apapun yang ku ceritakan mengenai kondisiku adalah kenyataan dan itu yang buatku takut. aku ketakutan. aku terlalu takut untuk memiliki harapan. aku tidak yakin jika harapan mau berpihak padaku. ataupun hadir untukku. kau tidak akan memahami sepenuhnya kesakitan ini yang ku alami ataupun ketakutan yang mengusikku. aku hanya berharap kau tidak terlalu memperdulikannya. aku sadar luka yang telah ku berikan padamu. aku sadar semua kesalahanku mengenai keputusan ini. andai saja kau tahu betapa sulitnya ini bagiku. aku menangis, aku terluka dengan ini semua. bukan inginku menjadi seperti ini. tapi yang kau hadapi adalah sebagian dari diriku yang tak pernah bisa ku ganti. diriku takkan menjadi utuh jika ku kehilangan satu hal kecil pun yang terlihat tak berharga tapi itu adalah aku. aku tidak tahu seberapa besar cintamu karena engkau bukanlah aku. begitu pula engkau takkan mengerti rasa ini karena kau bukanlah aku. apakah selama ini aku tidak berarti bagimu? seberapa besar aku bagimu? aku tidak tahu jawaban mengenai itu semua. mungkin dari awal kau membaca ini kau akan berpikir bahwa aku sedang menyalahkanmu. tidak aku sama sekali tidak bermaksud begitu. itu semua hanya pengantar saja sebelum aku mengatakan sesuatu yang lebih menyakitkan lagi bagiku. penyakit ini menyerangku tanpa peduli. dia menyakitiku sesuka hati. aku berjuang untuk menghentikan semua ini. dan aku tidak akan pernah menyerah untuk menjadi seperti dulu lagi. aku tidak akan menyerah untuk mencapai kesembuhan diri. aku sangat ingin menyentuh itu. aku sangat ingin memiliki itu agar aku bisa terbebas dari rasa ketakutan ku yang selalu saja menghancurkanku. aku tetap memegang janjiku padamu untuk bertahan dan melawan semua siksaan ini. aku akan berusaha untuk tetap berdiri dan tersenyum. tapi aku tidak bisa menjanjikan hasil semua usahaku. aku hanya berjanji mengusahakan yang terbaik bukan hasilnya. inilah yang mendorongku mengambil keputusan ini. aku tidak ingin kau menangis karena ku. aku tak ingin kau menangisi diriku. itulah mengapa aku melakukan ini semua. aku tidak peduli jika kau akan membenciku asalkan kau tidak akan terlalu terluka nantinya dan kau akan bahagia nantinya aku akan melakukannya. aku akan melakukan semuanya. meskipun aku harus merasakan sakit ini. aku berbohong jika aku dengan mudah merelakan kau pergi dengan lain. bohong jika aku tidak merasa sakit. tapi aku melihat kau seperti bahagia dengan dia. hal inilah yang mendorong ku melakukan ini. aku ingin melihat dan mendengar tawamu. aku ingin kau bahagia. jika aku harus meninggalkanmu agar kau dapat kebahagian itu aku akan melakukannya. aku takut kau terluka jika kita meneruskan ini. aku tidak ingin kau tersiksa oleh diriku ini. aku tidak dapat menjadi lebih baik jika aku hanya menyakitimu. tahukah kamu, cinta itu adalah saat kita merasa dia adalah pengisi bagian kosong dari hidup kita, tidak peduli seperti apa dia, cantik atau jelek, bodo atau pintar, baik atau buruk, yang menjadi bagian itu adalah dia bukan yang lain? tahukah kamu itulah yang kurasakan terhadapmu? itulah mengapa aku merelakan mu. karena aku yakin aku hanya akan menyakitimu bukan mengasihi mu ataupun membahagiakanmu. dan cinta bukan untuk menyakiti melainkan untuk mengasihi dan membahagiakan. jika aku tidak bisa melakukan itu maka aku tidak pantas mendapatkannya. luka itu terlalu menyakitkan dan menakutkan. dan dia jugalah yang menghancurkan. membuat sesuatu yang kuat menjadi rapuh bahkan membakarnya menjadi butiran abu untuk terbang bersama angin menjadikan langit kelabu. itulah apa yang terjadi pada kita sekarang. kau tidak ada untukku dan aku tidak ada untukmu. pasangan diciptakan untuk saling mengisi dan berbagi. jika salah satu pihak tidak ada maka mereka tidaklah menjadi pasangan. roda tidak akan bisa berputar dan berjalan jika dia hanya separuh tanpa adanya separuh bagian yang melengkapinya. kita tidak akan bisa berjalan ataupun menjalani jika hanya sendiri. kita butuh melakukannya bersama dan itu sudah tidak dapat lagi kita lakukan. akui saja kita tidak lagi melakukannya bersama. dengan sebuah gempa sebuah pulau bisa terbelah menjadi 2. mungkin itulah keadaan kita sekarang. gempa itu yang membuat kita terpisah. kau terjebak disana dan aku terjebak disini. jarak pemisah terlalu jauh dan terlalu beresiko untuk kita lewati dan kita sebrangi. kenangan yang kita lalui bersama tak ingin aku lupakan. kenangan itu telah mengukir gambaran indah di masa lalu kita. terlalu berat untuk menghentikannya tapi kita sulit untuk meneruskannya. kenangan itu sungguh berarti dan terlalu indah. andai saja dia tidak hanya menjadi kenangan. tapi kita telah terpisah cukup jauh untuk kita kembali. semua kenangan yang telah kita ukir akan aku simpan dan aku hiasi selalu sebagai pengingat dirimu yang pernah mencintaiku dan pernah memilikiku. aku harap kau bahagia dengan siapapun dia. aku harap kau bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. lihatlah aku jika kau membutuhkan aku. aku akan selalu ada disini untukmu ketika kau jatuh. aku mungkin tidak lagi menjadi kekasihmu tapi aku adalah sahabatmu dan aku adalah orang yang mencintaimu. aku adalah seseorang yang telah merelakan cintanya demi kebahagianmu. ku harap kau mengenangku sebagai kenangan indah bukan kenangan pahit. aku harap setelah ini kita tetap bisa bersahabat dan berteman. aku akan memberimu waktu untuk menerima ini semua dan mengerti ini. aku tidak akan memaksamu. aku harap kau bisa mengerti dan memahami. kerapuhan dan ketakutanku ini memang menjadi duri dari keindahan mawar cinta kita. aku ingin kau mengingat dan mengijinkanku mengatakan ini. aku mencintaimu. aku cukup mencintaimu untuk melepaskan mu dan cukup mencintaimu untuk merasakan lukaku ini sendiri. aku takkan membawamu kedalam kegelapan malamku. kau sudah cukup merasakan senjaku tanpa perlu menyaksikan malamku. sabarlah menanti malammu untuk berlalu dan siapkan dirimu untuk pagi cerah yang akan kau hadapi tanpa diriku. berjanjilah kau akan bahagia. karena ku juga akan bahagia setelah aku sembuh dari ini semua dan aku yakin aku pasti sembuh dari ini semua. maafkan semua kesalahan yang telah ku buat meski ku sengaja ataupun tidak. maafkan atas setiap tetes airmata yang telah ku buat yang mengalir dari matamu ataupun mataku. maafkan aku atas semua luka yang telah ku lakukan dan semua luka yang telah aku torehkan. maafkan aku atas semua ini. maafkan aku atas ketakutanku dan maafkan aku atasa kecintaanku yang gila